Kehidupan Seorang Janda

Posted by

Menjalani hidup sendiri setelah ditinggal meninggal suami adalah ujian yang sangat berat bagi seorang janda. Hidup sebagai seorang janda dengan dua anak. Jalan hidup yang tak pernah siapapun bayangkan dan inginkan. Tatapan sinis. Cibiran. Gosip. Fitnah. tentunya akan siap membayangi dan menghantui kehidupan seorang janda. 

berikut sepenggal kisah kehidupan seorang janda :

Namaku Suwartini , Usia 30 th Bukan salahku menjadi seorang janda. Aku tidak mau menjadi seorang janda. Sangat berat menjadi seorang janda. Aku janda dipisahkan kematian. Aku wanita baik-baik. Tidak ada sedikitpun untuk merebut suami orang dan menghancurkan rumah tangga orang. 
Mentang-mentang aku janda muda yang cantik, berkecukupan, masih berusia 30 tahun, berpendidikan tinggi, baik, supel dan ramah kalian dengan enaknya menjadikan aku sebagai bahan pembicaraan liar. 

Tidak sedikit pinangan yang datang secara langsung maupun tidak langsung setelah masa idahku selesai.Tapi aku belum terpikir untuk menjalin hubungan baru.aku ingin berkonsentrasi dengan posisiku sekarang menjadi seorang ayah dan ibu untuk anak-anakku. Begitu banyak kenangan indah dengan suamiku yang tak lekang oleh waktu dan tak surut oleh keadaan. Hangat dalam ingatanku saat pertama kali engkau hadir dalam kehidupanku. Bak slide film. 

Kenangan demi kenangan hadir kembali tanpa diundang. Kalian tahu apa yang aku inginkan? Pandanglah aku dengan berbaik sangka.Pandanglah aku dengan nuranimu, bagaimana kalau kalian ada diposisiku. Aku tidak ingin menjadi wanita kedua. Aku hanya ingin menjadi satu-satunya wanita dalam hati pendampingku kelak. Aku sangat bisa merasakan perasaan, hati seorang wanita yang ada dalam posisi kedua atau ketiga atau keempat. Perasaan tidak bisa di bohongi atau diingkari. “Kamu jangan sms an sama suamiku lagi yaa”…Deggg.Sebuah sms masuk di pagi hari. Kapan ya aku sms dengan laki-laki, suaminya. Oh aku ingat, di status bbmku beberapa hari lalu, aku pasang foto anakku yang sedang sakit. Ada sebuah kalimat simpati dari seorang laki-laki menanyakan kabar anakku. Hanya menanyakan kabar anakku bukan aku. Serba salah. Menjawab salah, tidak dijawab pun salah. Aku hanya membalas, anakku sakit DBD dan tipes dan mohon doa. Hanya itu saja. Aku sangat menjaga diri. Aku berbusana yang menutup seluruh tubuh dengan pakaian longgar dan jilbab panjang. Aku tidak genit dan aku selalu memantaskan suaraku bila sedang berbicara dengan lawan jenis. Tolonglah aku, liat aku diposisi kalian. Aku butuh perlindungan pendamping tapi tidak saat ini. Aku akan sangat selektif dan memilih pendamping yang tidak menimbulkan masalah dalam rumah tangganya. Aku butuh pendamping yang bisa menerimaku apa adanya. Aku tidak memungkirinya. Aku butuh tapi tidak sekarang. Aku wanita biasa tapi aku bisa menjaga diri. Walau menjadi seorang janda, aku tetap mempertahankan diri dari hal-hal yang tidak sesuai dengan norma agama dan sosial. Kuatkan aku ya Allah…hindarkan aku dari fitnah yang akan membuatku terpuruk.


Blog, Updated at: 2:22 AM

0 comments:

Post a Comment